Faktor kebiasaan ngompol pada anak usia dini dan tips cara mengatasinya

Anak ngompo

 Hutamas.com jika mengompol pada anak usia bayi merupakan suatu hal yang lumrah, hal ini kemampuan mereka dalam berinteraksi masih belum dapat dikatan sempurna, namun apa jadinya jika hal ini terjadi oada anak usia dini atau anak usia sekolah?

mengompol atau pipis di celana pada anak usia dini rentan usia 3-10 tahun memang sering membuat para orang tua merasa khawatir dengan keadaan sikecil tersebut.

Mengompol dalam bahasa medisnya sering disebut sebagai enuresis, yaitu keadaan dimana seseorang mengeluarkan air seni tanpa mereka sadari.

Menurut dr sudung o, pardede, SpA(K) mengompol dapat terjadi dikarenakan seseorang tersebut tidak mampu atau belum mampu mengontrol kandung kemihnya dengN baik.


Faktor penyebab mengompol pada anak usia dini dan sekolah

Normalnya anak usia dengan rentan 3-10 tahun sudah dapat mengendalikan kandung kemihnya dengan baik, namun ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak cenderung sering mengompol, yaitu:

1. Faktor kesehatan

Faktor yang pertama ialah adanya kemungkinan penyakit penyerta yang mengganggu proses produksi urin pada kantung kemih, contohnya: infeksi saluran kemih, diabetes melitus, konsumsi air minum terlalu banyak, kandung kemih mengalami kejang.

Jika hal diatas terjadi pada buah hati anda tidak ada salahnya segera untuk mengonsultasikannya ke dokter terdekat, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.

2. Faktor psikologis

Rasa malu dan takut pada yang berlebihan pada anak dapat menyebabkan mereka enggan untuk memberitahukan keadaan mereka kepada orang tuanya, kemungkinan besar ini terjadi diakibatkan oleh trauma yang mereka alami, dimana mereka pernah diejek atau dimarahi saat melakukan hal yang serupa.

3. Faktor genetik

Menurut Dr stepen sheldon (direktur sleep medicine center), anak yang lahir dari seorang ibu atau ayah dengan kebiasaan mengompol akan lebih besar kemungkinan anak-anak mereka mengalami hal yang sama.

Tips memgurangi keboasaan serupa

  • Mengurangi jumlah komsumsi air berlebihan.
  • Membiasakan anak buang air kecil sebelum tidur.
  • Melatih anak mengungkapkan isi hatinya.
  • Memberikan semangat berupa hadiah kecil saat dia berhasil tidak mengompol.
  • Melobatkan seluruh anggota keluarga
  • Mengurangi bahasa yang kurang ramah anak saat mereka mengalaminya.