hewan sakral dalam budaya batak yang wajib dibanggakan dan lestarikan

Hewan sakral
Generate meta al



Hutamas.com -
 hewan sakral dalam budaya batak , batak adalah salah satu suku asli sumatera utara yang terkenal dengan kebudayaannya yang beragam, mulai dari tortor, makanan atau kulir yang beraneka ragam, kain ulos, termasuk hewan peliharaannya.

dalam suku batak sendiri memiliki beberapa hewan yang di anggap sangat penting dalam kemudayaan dan adat batak, bahlkan hewan ini menjadi suguan wajib dalam dalam menu malanan syukuran atau pesta orang batak.


hewan sakral dalam budaya


bicara soal kekayaan budaya batak memang tidak akan ada habisnya karena dalam setiap langkah orang batak juga memakai makna kebudayaan,

maka tidak heran budaya batak menjadi salah satu budaya terkaya di dunia.

untuk memgetahui hal berikut kami akan mencoba membahasnya lebih seksama


1. Kerbau

kerbau adalah hewan yang di anggap lebih tinggi dalam adat batak biasanya kerbau di jadikan sebagai suguan dalam pesta besar.

contohnya :

kematian orang tua yang sudah berumur dan memiliki buyut atau yang biasa di sebut dalam bahasa batak adalah (nini marnono), atau dalam pesta pernikahan yang besar biasanya adalah anak raja atau orang kaya.


namun akhir akhir ini kerbau sudah lumrah dalam pesta apapun tanpa harus melihat siapa dan bagaimana keadaan yang menjalankan pesta tersebut asalkan dia mampu.


2. Babi

Dalam adat batak babi adalah salah satu hewan yang paling pamiliar, bahkan hampir di setiap pesta adat menyuguhkan hidangan babi baik yang saksang na margota , maupun naso margota.

daging babi akan kamu temui di setiap pesta adat batak mulai dari pesta pernikahan, pesta kematian , syukuran kelahiran dan syukuran babtis.


3. Ikan mas

ikan mas adalah lambang kemakmuran, kekayaan dan suka cita sehingga ikan mas dalam budaya batak di sugukan dalam perayaan pesta suka cita agar orang yang melakukan perayaan tersebut senantiasa bersukacita. baik dari segi keuangan atau kekayaan dan keturunan, karena ikan mas di anggap sebagai ikan yang gampang beradaptasi dan cepat dalam berkembang biak.


Kesimpulan

Kebudayaan yang beragam merupakan kekayaan negara yang perlu dilestarikan, setiap daerah bertanggung jawab untuk tetap menjaga dan melestarikan budayanya dari gerakan zaman yang semakin modren. 

Terkadang kemajuan zaman yang sangat signifikan dapat berdampak negatif terhadap peradaban budaya dan kekayaan suatu daerah.
Pada dasarnya semua orang bisa saja hidup dengan budaya yang modren tanpa harus meninggalkan kebudayaan asalnya.

Terkadang krisis identitas yang dialami oleh anak muda terjadi karena ketidak pedulian mereka serta tidak adanya bimbingan dari orang tua, padahal seseorang bisa saja hidup maju tanpa harus mengorbankan tradisi.